apa kita pernah melawannya?
segala rasa sakit
berirama dalam pembuluh darah
biduk ini entah kemana?
tengah hari dekat kedai kampus
kita melantai sambil membagi nikmat kopi
bagai anak dan ayah.
tuan, pernah engkau
membicarakan scientiarum
atau persekutuan alethea
panjang dan lebar.
tapi, berdarah
aku berdarah!
kau juga mengumandangkan
perihal magistrorum et scholarium
atau creative minority
atau hal-hal megah lainnya.
engkau percaya
pada diri sendiri dan aku
di dalam engkau ada aku
di dalam aku dan engkau
ada yang esa! namun,
tubuhku berdarah tuan!
langit, kini merona merah.
impian dan kerinduan
entah kapan—mungkin
aku telah kehilanganmu?
satu hari pada suatu waktu!
kemana biduk kita hendak
engkau kemudi tuan?
*
Salatiga, 03 Mei 2022
@elyan.kowi
Puisi: Elyan Mesakh Kowi
Desain: Redaksi Scientiarum