scientiarum.id – Lama tertutup, lokasi berdirinya eks bangunan Kodim 0714 kembali dibuka pada hari ini (Senin, 18/07/22). Di lokasi yang memiliki luas lahan sekitar 6100 meter persegi tersebut, dapat terlihat 2 unit truk yang terparkir dan seorang pekerja yang melakukan pembersihan lahan. Rencananya lokasi itu akan dijadikan lahan parkir truk kontainer.
Pekerja yang tidak ingin disebutkan namanya itu, menjelaskan bahwa ia kurang begitu tahu untuk apa lokasi dan lahan ini akan digunakan.
“Saya dari luar mas, hanya disuruh membersihkan,” kata pekerja itu, sambil memegang alat pembersih rumput.
Lokasi tersebut terlihat sudah dibuka sejak Sabtu lalu. Bapak No selaku pemilik dan pengelola warung Dipo Malaysia yang letaknya berseberangan dengan lokasi eks bangunan Kodim 0714 itu, memberi keterangan bahwa pembersihan lokasi tersebut berkaitan dengan perayaan HUT Kota Salatiga yang ke-1272 pada tanggal 24 Juli mendatang.
“Untuk itu, parkir truk kontainer. Katanya, mau ada artis dari ibukota yang ngisi acara ulang tahun kota Salatiga itu,” ungkap Beliau (Sabtu, 16/07/22).
Eks bangunan Kodim 0714 merupakan salah satu bangunan cagar budaya (BCB) di Kota Salatiga. Pada tahun 2010, Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah menyatakan status bangunan tersebut masuk kategori BCB kelas I, yang artinya bangunan bersejarah tersebut tidak boleh dibongkar sama sekali.
Berjalannya waktu lokasi bekas bangunan Kodim 0714 Salatiga sempat menjadi pusat aksi demo yang dilakukan oleh Forum Peduli Benda Cagar Budaya (Forped BCB) Salatiga. Forped BCB dalam aksinya menuntut pembatalan pembangunan pusat perbelanjaan yang akan didirikan di lokasi tersebut.
Selama beberapa tahun terakhir, lokasi tersebut cukup tertutup rapat dengan seng yang mempunyai ketinggian sekitar 2 meter. Di baliknya, terdapat sebuah bangunan kecil yang terletak di sudut kanan lahan, meninggalkan jejak sejarah yang menandakan bahwa di lahan tersebut pernah ada bangunan bersejarah yang menjadi kebanggaan kota Salatiga.(*)
Reporter: Elyan Mesakh Kowi
Editor: Otniel Budi Denizar