Penutupan kegiatan Indonesian International Culture Festival (IICF) – UKSW 2022 dinilai mengecewakan. Kegiatan yang berakhir Rabu (20/07/2022) malam tersebut menuai banyak kritik. Ungkapan kekecewaan yang ditujukan kepada panitia kegiatan tersebut, diutarakan di akun IG @iicf.uksw.
“IICF 2022 PARAH!!!,” tulis @beltsazar di akun IG @iicf.uksw (20/07/2022).
Agenda tahunan yang merupakan pesta budaya di UKSW ini, kembali digelar secara luring setelah dua tahun terkendala akibat pandemi Covid-19. Namun, kegiatan yang telah dinanti tersebut dinilai miris dan sangat mengecewakan.
“Setelah off 2 tahun karena covid, berharap akan seru, ternyata miris dan sangat mengecewakan!” tulis @alfridha_adi di IG @iicf.uksw (21/07/2022).
Salah satu mahasiswa Psikologi-UKSW yang tidak ingin disebutkan namanya, juga mengungkapkan bahwa penutupan kegiatan yang telah berlangsung sejak Selasa (19/072022) itu, mengecewakan dan sangat tidak seru.
“Kecewa dengan closing ceremony IICF yang sangat tidak seru,” ungkap mahasiswa tersebut melalui pesan WA kepada Scientiarum (20/07/2022).
Akun IG @rofalhama bahkan memberi tanggapan bahwa, penutupan IICF tahun ini merupakan yang terparah.
“Closing terparah sepanjang masa,” tulis @rofalhama di IG @iicf.uksw (21/07/2022).
Panitia penyelenggara kegiatan IICF pun menjadi sasaran sejumlah kritik. Beberapa mahasiswa menilai kualitas tamu undangan pengisi acara penutupan IICF kurang memuaskan.
“Masih banyak penyanyi di kampus kita yang lebih bagus suaranya,” tulis @yepirambu di akun IG @iicf.uksw (21/07/2022).
Selain itu, saat kegiatan berlangsung pemutaran musik khas daerah Tobelo – Halmahera Utara yang terdengar dan telah mengundang sorak senang mahasiswa tiba-tiba berhenti. Kejadian tersebut, membuat beberapa mahasiswa meluapkan kekecewaannya di IG @iicf.uksw, dimana sebagian besar merasa kecewa dan dipermainkan.
“Putar lagu Tobelo itu jangan setengah-setengah ya panitia kalian dapat goreng nanti,” sindir akun @enggoduyung (20/07/2022).
“Lancang ya, putar lagu masa setengah-setengah itu,” tulis akun @acha_dobiki (20/07/2022).
Panitia, melalui IG @iicf.uksw, juga mendapat kritik lantaran kelompok Karawitan-UKSW tidak dilibatkan dalam penutupan IICF.
“Lho Karawitan Wacana Budaya UKSW kok malah gak diajak, ini gimana to mas mbak Panitia?” tulis akun @alfadeo_bindeng (20/07/2022).
“Panitia IICF gak malu kita punya karawitan sendiri malah nyewa orang luar? Mikir,” tulis akun @dhamardwy (20/07/2022).
Melalui akun IG @karawitanuksw, kelompok Karawitan-UKSW menerangkan tidak dilibatkannya mereka dalam kegiatan penutupan IICF lantaran tidak diajak.
“Gak diajak nih,” tulis akun @karawitanuksw di IG @iicf.uksw (20/07/2022).
Salah satu tanggapan di akun IG @iicf.uksw, menyindir dengan memberi rating bintang satu untuk kegiatan penutupan IICF tahun ini.
“Bintang satu!,” tulis @nolandlagu (20/07/2022).
Seluruh jajaran panitia IICF diminta untuk melakukan evaluasi. Hal ini disampaikan akun @andreaskristow, yang hendak memberi rating -1 kepada bintang tamu yang menurutnya mengecewakan.
“Seluruh jajaran panitia tolong! Evaluasi… GS-nya mengecewakan, kalau ada rating saya kasih bintang -1,” tulis @andreaskristo di akun IG @iicf.uksw (21/07/2022).
Hingga berita ini diturunkan, ungkapan kekecewaan atas kegiatan penutupan IICF yang mengecewakan masih terus membanjiri akun IG @iicf.uksw. (*)
Reporter: Eka Lodia Selly
Editor: Elyan Mesakh Kowi