Expo Hybrid
/

Pemkot Salatiga Perkenalkan UKM Melalui Salatiga Expo Hybrid 2022

/
448 dilihat

Pemkot Salatiga menyelenggarakan kegiatan Pameran Nasional Salatiga Expo Hybrid 2022 pada Jumat (20/05), Sabtu (21/05), dan Minggu (22/05). Kegiatan ini diselenggarakan di Taman Wisata Sejarah Kota Salatiga.

Kegiatan Salatiga Expo Hybrid diikuti oleh Kementerian, Kabupaten, Kota, Provinsi, BUMN, BUMD, Swasta, Perbankan, Pelayanan Publik dan Perguruan Tinggi.  Pameran tersebut memamerkan produk-produk khas dari setiap pihak yang terlibat. Kegiatan ini dibuka secara resmi pada Jumat (20/05) oleh Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Perekonomian Kreatif.

Selain pameran, terdapat pula kegiatan Salatiga Chef Competition, Konten Vlog Reels Instagram Review Produk Expo, dan Lomba Vlog Perumusan Naskah Proklamasi dengan tema Tokoh Proklamasi Yusuf Ronodipuro. 

Dalam kegiatan tersebut, UKSW juga terlibat di dalamnya dengan menghadirkan dua fakultas, yakni Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kedokteran (FKIK) dan Fakultas Pertanian dan Bisnis (FPB).

Scientiarum pun berkesempatan menemui mahasiswa FKIK dan salah satu dosen FPB di sela-sela kegiatan pameran. FKIK melibatkan empat program studi, yakni Ilmu Keperawatan, Gizi, Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PJKR) dan Teknologi Pangan.

Di stan FKIK, setiap program studi menghadirkan karyanya masing-masing. Untuk program studi Ilmu Keperawatan menghadirkan pemeriksaan gratis untuk kolesterol, gula darah, dan asam urat.

Untuk program studi Gizi menghadirkan konsultasi gizi gratis, untuk program studi PJKR menghadirkan massage atau pemijatan dan pengurutan bagian tertentu secara gratis, sedangkan program studi Teknologi Pangan menghadirkan inovasi makanan secara gratis. 

Selain FKIK, FPB juga menghadirkan hasil-hasil olahan pertanian yang dibuat sendiri. Di stannya, FPB menyajikan produk unggulannya yakni gandum. Tanaman tersebut dapat diolah menjadi tepung GaUl (Gandum Utuh Lokal) tanpa mengupas biji atau kulit arinya. Tepung terigu telah dikupas kulit arinya, digiling menjadi tepung terigu, sedangkan kulit arinya menjadi katul bagi kuda balap. Tetapi, kandungan proteinnya tinggi. 

“Gandum sebenarnya makanan kedua setelah nasi. Tetapi anehnya, Indonesia belum bisa memproduksi sendiri. Masih mendatangkan semuanya dari Australia, sehingga gandum menjadi tepung terigu, mie, dan goreng-gorengan,” tutur Yohanes Indra, dosen FPB saat diwawancarai oleh Scientiarum di sela-sela kegiatan Expo

Selain FKIK dan FPB, Scientiarum juga berkesempatan menemui Lukman, selaku perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Salatiga.

“Kegiatan Expo ini bertujuan untuk memperkenalkan produk dari berbagai pihak agar masyarakat semakin mengetahui dan mencari produk yang dipamerkan. Harapannya, masyarakat semakin antusias dan menggunakan produk-produk dalam negeri,” pungkasnya menutup wawancara siang itu. 

Reporter: Stefani Dara Martinus dan Kalkoweng Ronal
Fotografer: Maria Dominika Tyas Kinasih
Desain: Fuad Yoga
Redaktur: Otniel Budi

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

Previous Story

Hidupkan Mimpi! Drama Musikal FBS, Bertajuk Tangled

Next Story

Panitia POM Kembali Membuka Stand Pendaftaran Setelah Pandemi